DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Sejarah
kebangkitan industri modern dimuai pada tahun 1820-1830 atau yang sering
disebut dengan revolusi industri. Kebangkitan itu mengakibatkan berkembangnya
penemuan-penemuan baru di bidang teknologi. Dampak lebih lanjut dari
perkembangan teknologi itu adalah perkembangan organisasi dan kegiatan bisnis
ditahun 1990-an. Dengan demikian, konsep persaingan juga ikut berubah.
Pada
abad ke-21 nanti, ketika masing masing Negara di planet bumi ini sudah tidak
memiliki batas ruang dan waktu, kecenderungan orientasi bisnis akan berubah
menjadi konsumen yang memaksakan kehendaknya kepada produsen. Produsen dipaksa
untuk membuat produk yang sesuai dengan nilai dan keinginan konsumen. Dengan
demikian, reorientasi konsep perencanaan strategis sangat diperlukan.
1.
Definisi perencanaan strategis
Proses analisis, perumusan dan evaluasi
strategi-strategi itu disebut perencanaan strategis yang bertujuan agar
perusahaan dapat melihat secara objektif kondisi-kondisi internal dan
eksternal, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi perubahan lingkungan
eksternal. Jadi, perencaaan strategis penting untuk memperoleh keunggulan
bersaing dan memiliki produk yang sesuai dengan keinginan konsumen dengan
dukungan yang optmal dari sumber daya yang ada. Untuk memahami konsep perencanaan
strategis kita perlu memahami pengertian konsep mengenai strategi.
2.
Konsep Strategi
Definisi
strategi pertama yang dikemukakan oleh Chandler (1962:13) menyebutkan bahwa
“Strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta
pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk mem=ncapai
tujuan tersebut” Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep konsep
lain yang berkaitan,sangat menentukan suksesnya strategi yang disusun. Konsep
tersebut adalah :
a)
Distinctive
Competence : Tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat melakukan
kegiatan lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya
Menurut
Day dan Wensley (1988), identifikasi distinctive competence dalam suatu
organisasi meliputi :
·
Keahlian tenaga
kerja
Keahlian
sumber daya manusia yang tinggi muncul dari kemampuan membentuk fungsi khusus
yang lebih efektif dibandingkan dengan pesaing. Misalnya, menghasilkan produk
yang kualitasnya lebih baik dibanding dengan produk pesaing.
·
Kemampuan sumber
daya
Dengan
memiliki kemampuan melakukan riset pemasaran yang lebih baik, perusahaan dapat
mengetahui secara tepat semua keinginan konsumen sehingga dapat menyusun
strategi strategi pemasaran yang lebih baik dibanding dengan pesaingnya.
b)
Competetive
Advantage : Kegiatan spesifik yang dikembangkan oleh perusahaan agar lebih
unggul dibanding dengan pesaingnya.
3.
Tipe tipe strategi
a)
Strategi
Manajamen
Strategi
yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan orientasi pengembangan strategi
secara makro. Misal, strategi pengembangan produk.
b)
Strategi
Investasi
Strategi
yang meliputi kegiatan yang berorientasi pada investasi, Misal : apakah
perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif/berusaha
mengadakan penetrasi pasar.
c)
Strategi Bisnis
Strategi yang
berorientasi pada fungsi fungsi kegiatan manajemen, Misal : strategi pemasaran.
BAB II
KERANGKA ANALISIS STRATEGIS
Formulasi
strategis atau yang biasanya disebut dengan perencanaan strategis, merupakan
proses penyusunan perencanaan jangka panjang. Karena itu, prosesnya lebih
banyak menggunakan proses analitis. Jadi, dalam perencanaan strategis ini
analisis analisis baik pada tingkat korporat maupun tingkat unit bisnis sangat
dibutuhkan. Tujuannya adalah untuk menyusun strategi sehingga sesuai dengan
misi, sasaran, serta kebijakan perusahaan.
1.
Proses
pengambilan keputusan strategis.
Proses
analisis dan pilihan strategis tersebut terdiri atas 5 tahap,baik pada tingkat
koropart ataupun unit bisnis.
a) Strategi
di tingkat korporat (corporate strategy)
Menurut
Andrews (1980 : 18-19) strategi korporat adalah strategi yang disusun dalam
suatu bisnis, ketika perusahaan akan bersaing dengan cara mengubah distinctive
competence menjadi competitive advantage.
Masalah yang cukup
krusial dari strategi korporat ini adalah menentukan bisnis apa yang akan
dikembangkan, bisnis apa yang ingin dipertahankan, dan bisnis apa yang ingin
dilepaskan. Menurut Kenichi Ohmae, penetapan strategi korporat harus didasarkan
kepada keinginan konsumen, baru setelah itu perusahaan membuat produk/jasa yang
sesuai dengan keinginan konsumen.
Kesimpulannya
adalah strategi pada tingkat korporat ini merupakan landasan dan acuan untuk
penyusunan strategi strategi di tingkat yang lebih rendah (strategi unit bisnis
dan strategi fungsional) Dengan demikian, strategi yang telah disusun diketiga
tingkatan strategi (korporat, unit bisnis, fungsional) merupakan satu kesatuan
strategi yang saling mendukung dan terkait untuk menciptakan sinergi bagi
performansi perusahaan.
b) Strategi
di tingkat unit bisnis (Strategic Business Units)
Perusahaan yang
menghasilkan berbagai jenis produk akan bersaing diberbagai tingkatan bisnis
atau pasar. Strategi bisnisnya dapat ditekankan pada Strategic Business Units
(SBU), Strategic Business Groups, Strategic Business Segments, Natural Business
Unit atau Product Market Units (PMU). Pada prinsipnya SBU memiliki
karakteristik sebagai berikut :
·
Memiliki misi dan strategi
·
Menghasilkan produk atau jasa yang
berkaitan dengan misi dan strategi
·
Menghasilkan produk atau jasa secara
spesifik
·
Bersaing dengan pesaing yang telah
diketahui dengan jelas.
SBU dapat meliputi satu atau lebih
divisi, lini produk, atau berupa satu jenis produk atau merek saja.
2.
Strategi
Fungsional
Strategi
yang dirumuskan bersifat lebih spesifik tergantung pada kegiatan fungsional
manajamen , strategi fungsional yang disusun mengacu pada semua kegiatan
pembelian, seperti membuat strategi penetapan harga standar berdasarkan
presentase margin keuntungan tertentu untuk masing-masing jenis barang yang
dibeli.
Strategi fungsional ini lebih
bersifat operasional karena akan langsung diimplementasikan oleh fungus fungsi
manajemen yang ada di bawah tanggung jawabnya, seperti fungsi manajemen
produksi/operasional, fungsi manajemen pemasaran, fungsi manajemen keuangan,
dan fungsi manajemen sumber daya manusia.
3.
Proses
Analisis
Kegiatan
yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami seluruh informasi
yang terdapat pada suatu kasus, menganalisis situasi untuk mengetahui isu apa
yang sedang terjadi, dan memutuskan tindakan apa yang harus segera dilakukan
untuk memecahkan masalah.
1. Kerangka
Analisis Kasus
Sebelum
mempelajari metode-metode analisis yang dapat diterapkan untuk analisis kasus,
kita perlu mengetahui kerangka analisis kasus secara keseluruhan sebagai
berikut:
·
Tahap 1 :
Memahami situasi dan informasi yang ada
·
Tahap 2 :
Memahami permasalahan yang terjadi. Baik masalah yang bersifat umum maupun
spesifik.
·
Tahap 3 :
Menciptakan berbagai alternative dan memberikan berbagai alternative pemecahan
masalah
·
Tahap 4 :
Evaluasi pilihan alternative dan pilih alternative yang terbaik. Caranya dengan
membahas sisi pro maupun kontra dan memberikan bobot dan skor untuk masing
masing alternative dan sebutkan kemungkinan yang akan terjadi.
Tahap akhir analisis kasus adalah
memformulasikan keputusan yang akan diambil. Keputusannya didasarkan atas
justifikasi yang dibuat secara kualitatif maupun kuantitatif, terstruktur
maupun tidak terstruktur , dan dengan penggunaan model yang tercanggih maupun
tradisional. Keputusan yang berbobot hanya dapat dibuktikan oleh waktu artinya,
keputusan yang diambil akan benar benar terbukti setelah periode waktu
tertentu.
2. Analisis
SWOT sebagai alat formulasi strategi.
Analisis
SWOT adalah identifikasi berbagai factor secara sistematis untuk merumuskan
strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).
Perencanaan strategis (Strategic planner) harus menganalisis factor factor
strategis perusahaan (Kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi
yang ada saat ini.
3. Cara
membuat analisis SWOT
Penelitian
menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi factor
internal dan eksternal. Kedua factor tersebut harus dipertimbangkan dalam
analisis SWOT. Analisis SWOT membandingkan antara factor eksternal Peluang
(opportunities) dan Ancaman (threats) dengan factor internal Kekuatan
(strengths) dan kelemahan (weaknesses)
BAB III
TAHAPAN PERENCANAAN STRATEGIS
Proses penyusunan perencanaan
strategis melalui beberapa tahap analisis, yaitu :
1.
Tahap
pengumpulan data
Data dari lingkungan
diluar perusahaan, contoh : analisis pasar,
kompetitor, pemasok, pemerintah
·
Data Internal
Data dari perusahaan
itu sendiri, contoh : laporan keuangan, kegiatan SDM, kegiatan operasional, dan kegiatan
pemasaran
·
Model
a) Matriks
faktor strategi eksternal (Peluang dan Ancaman)
b) Matriks
faktor strategi internal (Kekuatan dan kelemahan)
c) Matriks
profil kompetitif (Membandingkan perusahaan dan para pesaingnya)
2.
Tahap analisis
a)
Matriks Tows :
Alat yang digunakan untuk menyusun faktor
strategis perusahaaan, menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang akan
dihadapi
b)
Matriks BCG growth/share matriks :
Metode pendekatan yang digunakan untuk
analisis korporat, salah satu tujuannya untuk
memperjelas kekuatan dan kelemahan produk perusahaan
c)
Matriks Internal Eksternal :
Model yang digunakan untuk memperoleh
strategi bisnis yang lebih detail
d)
Matriks Space :
Model yang digunakan untuk mempertajam
analisisnya yang dapat melihat posisinya dan arah perkembangan selanjutnya
e)
Matriks Grand Strategy :
Model yang lebih spesifik untuk
mengatasi masalah “Apakah perusahaan ingin memanfaatkan posisi yang kuat/mengatasi kendala yang ada?”
BAB IV
PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN
Perumusan strategi
pemasaran didasarkan pada analisis yang menyeluruh terhadap pengaruh factor
factor lingkungan eksternal dan internal perusahaan.
1.
Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses
kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai factor social, budaya, politik,
ekonomi, dan manajerial. Akibat dari pengaruh berbagai factor tersebut adalah
masing-masing individu maupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan
dengan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang memiliki nilai
komoditas.
2.
Unsur Unsur Utama
Pemasaran.
a) Unsur
strategi persaingan
·
Segmentasi pasar
Adalah tindakan
mengidentifikasikan dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara
terpisah. Masing masing segmen konsumen ini memiliki karakteristik, kebutuhan
produk, dan bauran pemasaran tersendiri.
·
Targeting
Adalah suatu tindakan
memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki.
·
Positioning
Adalah penetapan posisi
pasar. Tujuannya adalah untuk membangun dan mengomunikasikan keunggulan
bersaing produk yang ada di pasar kedalam benak konsumen.
b) Unsure
taktik pemasaran
Terdapat dua unsure
taktik pemasaran, yaitu :
·
Diferensiasi, yang berkaitan dengan cara
membangun strategi pemasaran dalam berbagai aspek di perusahaan.
·
Bauran pemasaran, yang berkaitan dengan
kegiatan kegiatan mengenai produk, harga, promosi dan tempat.
c) Unsure
Nilai Pemasaran
·
Merek atau brand, yaitu nilai yang
berkaitan dengan nama atau nilai yang dimiliki dan melekat pada suatu
perusahaan. Pertama, para konsumen akan menerima nilai produknya. Mereka dapat
merasakan semua manfaat yang diperoleh dari produk yang mereka beli dan merasa
puas karena produk itu sesuai dengan harapan mereka. Kedua, perusahaan itu
sendiri memperoleh nilai melalui loyalitas pelanggan terhadap merek, yaitu
peningkatan margin keuntungan, keunggulan bersaing, dan efisiensi serta
efektivitas kerja khususnya pada program pemasarannya.
·
Pelayanan atau service, yaitu nilai yang
berkaitan dengan pemberian jasa pelayanan kepada konsumen. Kualitas pelayanan
kepada konsumen ini perlu terus menerus ditingkatkan.
·
Proses, yaitu nilai yang berkaitan
dengan prinsip perusahaan untuk membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki
rasa tanggung jawab dalam proses memuaskan konsumen, baik secara langsung
maupun tidak.
3.
Konsep pemasaran dan
perilaku untuk analisis kasus
a) Konsep
pemasaran untuk analisis kasus.
Jika suatu perusahaan
dapat menjual lebih banyak produk yang sama, dengan kualitas yang sama, dengan
harga yang lebih mahal, atau dapat mengembangkan produk baru yang lebih
berhasil menggunakan kemampuan analisis pemasarannya.
Evaluasi parameter
pemasaran untuk analisis kasus meliputi :
·
Lingkungan pemasaran, seperti pasar,
konsumen, kesan, pesaing, kecenderungan ekonomi, iklim usaha, dan kondisi
social serta perubahannya.
·
Kegiatan pemasaran, seperti produk,
harga, saluran distribusi, iklan, penjualan tatap muka, publisitas, dan
promosi.
·
Manajemen pemasaran, seperti tujuan,
organisasi, pengendalian, dan program.
b) Konsep
Perilaku untuk Analisis Kasus
·
Menganalisis Individual
Individu merupakan unit
analisis terpenting dalam analisis perilaku. Dalam studi kasus, masing-masing
individu harus diketahui karakteristiknya. Caranya adalah dengan mencari informasi
tentang:
A) Latar
Belakang
Informasi mengenai
catatan pekerjaan, tingkat keahlian, pengalaman, dan pola hidup masing masing
individu.
B) Motivasi
Motivasi merupakan
kekuatan internal yang menyebabkan seseorang melakukan suatu tindakan. Kita
dapat mengetahui perilaku serta keinginan yang sesuai dengan budaya setiap
individu.
C) Perilaku
dan Persepsi
Setiap orang memiliki
perilaku dan persepsi yang berbeda. Persepsi terhadap suatu kejadian sangat
dipengaruhi oleh perilak dan motivasi si pengamat. Dengan demikian, perilaku
masing masing individu dalam pemasaran, dalam manajemen, jenis pekerjaannya,
dan sebagainya harus dianalisis.
·
Menganalisis pengaruh kelompok
Kelompok dapat
memengaruhi cara berpikir atau cara berperilaku seseorang. Pengaruh kelompok
ini biasa disebut dengan “kelompok acuan” (reference group) yaitu diartikan
sebagai orang atau kelompok orang yang memengaruhi secara bermakna perilaku
individu.
Kelompok acuan memiliki
berbagai bentuk , tergantung pada tingkat hubungan timbal balik pribadi,
struktur dan tujuan masing masing individu. Bentuk kelompok acuan dapat berupa
:
A) Kelompok
primer dan sekunder
Kelompok primer adalah
kelompok terkecil (misalnya suatu keluarga) yang memiliki interaksi hubungan
sangat tinggi, sehingga para anggotanya memiliki kesamaan yang mencolok dalam
kepercayaan dan perilaku. Sementara kelompok sekunder adalah kelompok yang
terbentuk secara sporadic misalnya perkumpulan social, organisasi professional,
atau kelompok profesi.
B) Kelompok
Aspirasi dan kelompok Disosiatif
Kelompok aspirasi
merupakan acuan dengan menggunakan norma, nilai dan perilaku orang lain.
Kelompok disosiatif merupakan kebalikan dari kelompok aspirasi. Kelompok
disosiatif ini berusaha sejauh mungkin menghindari pengaruh aspirasi dalam
keputusannya memilih.
C) Kelompok
Formal dan kelompok Informal
Kelompok formal
memiliki ciri ciri daftar anggota yang sudah dikenal, memiliki suatu organisasi
yang strukturnya sudah tertata baik. Contohnya, Ikatan Persaudaraan Haji
Indonesia. Sementara kelompok informal, lebih bersifat persahabatan atau
kekerabatan. Contohnya, Ikatan Alumni Gadjahmada.
Berbagai bentuk kelompok tersebut
memberikan pengaruh kepada anggotanya melalui tekanan untuk tunduk pada norma
kelompok (normative). Selain itu, kekuatan pengaruh kelompok juga sangat dipengaruhi
oleh banyaknya informasi yang dimiliki masing masing individu.
BAB V
PERUMUSAN STRATEGI OPERASIONAL
1.
Pengertian manajemen
operasional dan strategi operasional.
Manajamen
operasional adalah salah satu kegiatan manajemen fungsional. Kegiatan manajemen
operasional selalu berkaitan dengan proses transformasi semua masukan (input)
sumber daya secara terpadu sehingga dapat menghasilkan nilai tambah dalam
bentuk keluaran (output) baik yang berupa produk maupun jasa.Indicator yang
sangat menentukan untuk kegiatan manajemen operasional adalah :
a)
Proses Transformasi
Proses ini merupakan
serangkaian kegiatan yang dapat mengubah masukan menjadi keluaran (produk dan
jasa), dengan memberikan tambahan manfaat berupa nilai tambah.
b)
Efektivitas
Ini merupakan upaya
mengerjakan semua pekerjaan secara tepat (doing the right job) dengan
menggunakan seluruh potensi sumber daya yang dimiliki dan sesuai dengan tujuan
operasional.
c)
Efisiensi
Ini merupakan upaya
mengerjakan semua pekerjaan secara optimal (doing the job right) dan sebaik
baiknya dengan total biaya paling rendah dan menghasilkan tingkah kesalahan nol
(zero defect)
d)
Penggunaan sumber daya secara terpadu
Karena potensi sumber
daya semakin mahal dan ketersediaannya sangat terbatas, pemakaian sumber daya
ini harus dipergunakan sebaik baiknya dan secara proporsional, sesuai dengan
kebutuhan dan perencanaan.
e)
Pencapaian ukuran kinerja tertentu
Kinerja diukur
berdasarkan perhitungan minimalisasi biaya, kualitas yang baik, jangka waktu
pengiriman yang cepat dan fleksibilitas yang tinggi
f)
Produk atau jasa, proses teknologi dan
tujuan pasar.
Fungsi operasional
adalah membuat produk atau jasa yang memberikan kontribusi sangat besar
terhadap tujuan organisasi. Hasilnya dapat diukur dengan jeas baik berdasarkan
produk atau jasa yang dihasilkan, proses teknologi yang dipergunakan dan tujuan
pasar yang ingin dicapai.
Jadi, definisi strategi
operasional adalah komitmen terhadap semua kegiatan yang direncanakan maupun
yang ada dalam lingkup perusahaan saat ini.
Strategi operasionalnya
memerlukan masukan dari berbagai fungsi manajemen lainnya,misalnya evaluasi
informasi atau strategi audit dengan menggunakan analisis SWOT.
2.
Proses pengembangan
strategi
Proses pengembangan
strategi dimulai dari pengembangan strategi korporat dengan focus
mempertahankan hidup (survival). Penyusunan strategi operasional dengan focus
pada prioritas persainan, biaya, kualitas, fleksibilitas dan pengiriman.
Jika perusahaan menerapkan seluruh
strategi operasional, ia akan memperoleh keluaran berupa produk maupun jasa
yang sesuai dengan harapan konsumen.
3.
Komponen strategi
operasional
a)
Strategi kualitas
·
Desain yang fleksibel
Perusahaan membuat
perubahan desain atau memperkenalkan produk baru secara cepat
·
Kualitas yang baik dan konsisten
Perusahaan mempertahankan
produk berkualitas tinggi dengan konsisten serta menyediakan kinerja produk
yang baik
·
Kecepatan pelayanan
Perusahaan memberikan
kecepatan pelayanan seperti yang diharapkan oleh konsumen atau seperti yang
dijanjikan kepada konsumen
·
Harga relative rendah
Perusahaan memberikan
harga yang relative rendah dibandingkan dengan harga pesaing
·
Pelayanan purna jual
Perusahaan menyediakan
pelayanan kepada konsumen setelah penjualan
·
Variasi produk
Perusahaan menyediakan
produk yang beragam untuk suatu lini produk.
b)
Strategi Produk
Strategi menfenai
produk sangat tergantung pada proses transformasi. Strategi ini meliputi biaya
produksi, kualitas, dan keputusan penggunaan sumber daya manusia, dan interaksi
dengan desain produk.
Untuk menentukan
strategi produk yang sesuai dengan potensi dan tingkat persaingan eksternal,
perusahaan perlu menganalisis daur hidup produk tersebut (life cycle analysis).
c)
Strategi Proses
Proses produksi setiap
produk berbeda. Pengambilan keputusan terhadap proses menyangkut komitmen yang
diambil oleh pihak manajemen. Factor-faktor yang harus dipertimbangkan adalah
teknologi yang digunakan, kualitas, pendayagunaan tenaga kerja manusia dan
peralatan. Semua biaya atau investasi yang akan ditanam sangat tergantung pada
struktur biaya perusahaan.
d)
Strategi Fasilitas
Pengambilan keputusan
mengenai fasilitas baik pada industry manufaktur maupun pada industry jasa
sangat menentukan tingkat keberhasilan perusahaan. Strategi mengenai fasilitas
akan gagal jika perusahaan tidak mengetahui semua peluang untuk meningkatkan
efisiensi operasional dari fasilitas yang ada. Perusahaan juga perlu mengetahui
pengaruh potensi fasilitas yang akan memengaruhi tingkat persaingan.
Pengertian fasilitas tidak hanya
meliputi fasilitas pabrik, tetapi juga gudang distribusi, fasilitas pelayanan,
dan ritel. Keputusan mengenai strategi fasilitas harus meliputi semua asset
perusahaan dan harus diintegrasikan dengan kegiatan operasional,distribusi,dan
kegiatan pelayanan pengiriman.
BAB VI
METODE ANALISIS KEUANGAN
Salah
satu hal penting yang perlu kita pelajari dalam analisis kasus adalah pemahaman
, mengenai penggunaan metode analisis kuantitatif, baik di bidang
pemasaran,produksi,keuangan,maupun kegiatan manajemen lainnya.
Tujuan
analisis kasus ini adalah tidak hanya memberikan rumus untuk memperoleh
angka-angka yang diharapkan, tetapi lebih jauh dari itu, tujuannya adalah untuk
menganalisis semua angka yang saling berkaitan dalam rangka memecahkan masalah.
1.
Analisis neraca
(balance sheets) dan rugi/laba (income statement)
a)
Neraca Keuangan
Tujuan analisis neraca
keuangan adalah untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan pada periode waktu
tertentu, pada umumnya pada akhir tahun anggaran. Neraca keuangan mencerminkan
semua transaksi yang dibuat oleh perusahaan pada periode tertentu.
Laporan mengenai neraca
berisi informasi mengenai asset dan equity, tetapi laporan ini tidak memuat
informasi mengenai penyebab dan saat berubahnya kedua variable tersebut.
b)
Neraca Rugi/laba
Laporan rugi/laba
merupakan hasil dari kegiatan operasional perusahaan pada periode waktu
tertentu. Laporan rugi/laba menjelaskan pendapatan dan pengeluaran pada periode
waktu tertentu dan dapat menjawab pertanyaan tentang besarnya laba atau
kerugian yang dihasilkan oleh perusahaan,dan variable variable pendapatan serta
pengeluaran apa yang perlu diperhatikan.
2.
Analisis rasio keuangan
Analisis rasio keuangan
merupakan teknik untuk mengetahui secara cepat kinerja keuangan perusahaan.
Tujuannya adalah :
·
Mengevaluasi situasi yang terjadi saat
ini
·
Memprediksi kondisi keuangan masa yang
akan datang
JENIS RASIO KEUANGAN :
a)
Rasio Likuiditas (liquidity ratio)
Tujuan rasio ini adalah
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
·
Current Ratio
Adalah rasio antara
harta lancar (current assets) dan utang lancar (current liabilities). Rasio ini
bermanfaat untuk mengetahui sampai seberapa jauh perusahaan dapat melunasi
utang jangka pendeknya. Semakin besar rasio yang diperoleh, semakin lancar
utang pembayaran jangka pendeknya.
Jika rasio ini lebih
kecil dibandingkan rata-rata industry (rasio bisnis) yang ada, misalnya kurang
dari 1,5 hal ini menunjukan bahwa perusahaan akan mengalami kesulitan dalam
membayar tagihan jangka pendeknya.
·
Inventory to Working Capital
Adalah rasio inventory
yang dibagi dengan harta lancar (Current assets) dikurangi utang lancar
(current liabilities).
·
Current Debt to Inventory
Adalah rasio antara
utang lancar dengan inventory.
·
Quick Ratio atau Acid Test Ratio
Adalah rasio antara
harta lancar dikurang persediaan dibagi dengan utang lancar.
b)
Rasio Utang (leverage ratio)
Tujuan rasio ini adalah
untuk mengukur sampai seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh pihak luar (Dengan
utang)
·
Total Debt to Tangible Net Worth
Rasio antara total
utang (termasuk utang jangka panjang) dibagi dengan tangible net worth. Rasio
ini secara langsung membandingkan equity yang dimiliki pemilik dengan dana yang
disediakan oleh kreditor. Tangible net worth adalah equity pemilik
(Assets-liabilities) dikurangi intangible assets. Jika nilai rasio ini cukup
besar, kreditor harus berhati-hati.
·
Current Debt to Tangible Net Worth
Adalah rasio antara
utang lancar dengan tangible net worth. Rasio ini membandingkan utang jangka
pendek dengan dana yang disediakan oleh pemilik. Apaila nilai rasio ini besar
(lebih besar daripada 0,75) kreditor harus berhati hati agar perusahaan dapat
mengembangkan potensi kekuatan inovatif.
·
Fixed Assets to Tangible Net Worth
Adalah rasio antara
fixed assets dengan tangible net worth. Rasio ini membandingkan equity yang
dimiliki dengan asset yang sifat turn over-nya rendah. Jika rasio ini relative
rendah, asset selanjutnya harus dibiayai oleh stock issue.
·
Time interest earned
Adalah rasio antara
laba sebelum pajak ditambah bunga (interest) dibagi bunga. Rasio ini dapat
mengukur resiko yang akan dihadapi perusahaan jika perusahaan tidak dapat
memenuhi pembayaran bunga.
c)
Rasio Aktivitas (activity ratio)
Tujuan rasio ini adalah
untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam mengelola sumber dana perusahaan
karena rasio ini didasarkan pada perbandingan antara pendapatan dengan
pengeluaran pada periode waktu tertentu.
·
Perputaran persediaan (inventory turn
over)
Pada perusahaan dagang,
biasanya hanya dikenal satu jenis persediaan yaitu persediaan barang dgangan
(merchandise goods). Pada perusahaan industry yang menggunakan proses
pengolahan untuk menghasilkan suatu produk (dari bahan baku menjadi barang
jadi) terdapat tiga jenis persediaan, yaitu:
A)
Persediaan bahan baku (Raw material
inventory)
B)
Persediaan barang dalam proses (work in
process inventory)
C)
Persediaan barang jadi (finished goods
inventory)
Tingkat perputaran dari
masing-masing persediaan dapat diketahui dengan cara:
Raw Material Turn over
Yaitu jumlah seluruh
bahan baku yang digunakan dalam suatu periode, dibagi dengan rata-rata
persediaan bahan baku selama periode tersebut. Hasilnya dinyatakan dalam
frekuensi.
Work In process turn over
Yaitu jumlah pekerjaan
dalam proses yang ditransfer menjadi produk jadi,dibagi dengan rata-rata
pekerjaan dalam proses persediaan selama periode tersebut. Hasilnya dinyatakan
dalam frekuensi
Finished Goods Turn Over
Adalah seluruh biaya
produk yang dijual, dibagi dengan rata-rata biaya persediaan barang jadi.
Hasilnya dinyatakan dalam frekuensi.
·
Periode pengumpulan piutang (collection
period)
adalah rasio yang
menunjukkan perputaran piutang dibagi penjualan harian. Rasio ini menunjukkan
berapa lama(hari) penjualan terikat pada piutag atau berapa lama waktu yang
diperlukan sejak perusahaan itu melakukan penjualan, sampai dengan penerimaan
pebayaran tunai.
·
Perputaran harta tetap (fixed assets
turn over)
Adalah rasio antara
penjualan dengan harta tetap. Rasio ini mengukur efisiensi asset perusahaan
dalam menciptakan penjualan. Nilai rasio yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan
telah bekerja secara produktif.
·
Perputaran seluruh modal kerja (working
capital turnover)
Adalah rasio untuk
mengukur perputaran modal kerja perusahaan, yang dihitung dengan cara membagi
penjualan dengan harta lancar dikurangi dengan utang lancar. Rasio ini dapat
mengukur efisiensi penggunaan modal kerja.
d)
Rasio Keuntungan (profitability ratio)
Tujuan rasio ini adalah
untuk mengukur efektivitas keseluruhan manajemen yang dapat dilihat dari
keuntungan yang dihasilkan.
e)
Rasio Penilaian Saham
Tujuan rasio ini adalah untuk
mengukur naik atau turunnya nilai saham perusahaan dan dividen yang diperoleh
jika dibandingkan dengan harga pasar yang berlaku.
3.
Tingkat pengembalian
investasi (Return on investment)
Analisis keuangan
sangat bermanfaat untuk membandingkan kinerja perusahaan antar periode atau
antar perusahaan lain yang sejenis atau untuk mengevaluasi proyek investasi.
Model pengukuran yang dipakai adalah analisis tingkat pengembalian investasi
(ROI : Return on Investment). Rasio ini membandingkan hasil usaha yang
diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah investasi atau aktiva yang
digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut. Metode analisis yang
digunakan adalah menghitung rasio laba tahunan dengan asset.
Tetapi metode analisis
ini memiliki dua kelemahan, yaitu :
-
Karena system akuntansi yang digunakan
oleh setiap perusahaan berbeda, kita akan mengalami kesulitan dalam
membandingkan analisis ROI suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis
-
Fluktuasi nilai uang memengaruhi perhitungan
rasio ini. Misalnya, nilai suatu aktiva yang dibeli dalam keadaan inflasi
hasilnya akan berbeda dengan keadaan dimana tidak ada inflasi
Sementara
keuntungannya adalah :
-
Analisisnya bersifat komprehensif atau
menyeluruh, yaitu meliputi kegiatan penjualan, investasi, dan pengeluaran
pengeluaran
-
Model analisis ini dapat digunakan untuk
mengukur efisiensi masing masing unit bisnis dalam suatu perusahaan
-
Model analisis ini dapat digunakan untuk
mengukur laba bersih dari masing masing produk yang dihasilkan
-
Model analisis ini dapat digunakan
sebagai alat perencanaan, selain berfungsi sebagai alat control.
4.
Analisis pulang pokok
(break even analysis)
Analisis pulang pokok
adalah suatu metode analisis yang sangat bermanfaat untuk studi kasus. Ini
disebabkan karena model analisis ini dapat dipergunakan untuk mengetahui
keterkaitan antara biaya tetap, biaya variable, dan tingkat pendapatan pada
berbagai tingkat operasional. Model yang paling banyak dipakai adalah dengan
menggunakan kurva break even. Diagram ini juga menunjukan laba atau kerugian
yang akan dihasilkan pada berbagai tingkat keluaran (output).
Kurva break even
merupakan keterkaitan antara jumlah unit yang dihasilkan dan volume yang
terjual dan antara pendapatan dari penjualan dan biaya. Analisis break even
menunjukkan :
a.
Potensi laba untuk produk atau jasa yang
akan dibuat
b.
Apakah volume penjualan yang diprediksi
sesuai dengan break even yang telah dihitung atau tidak
c.
Besarnya jumlah biaya variable per unit
yang mendekati break even, berdasarkan hasil peramalan penjualan dan penetapan
harga
d.
Besarnya jumlah variable tetap yang
mendekati break even
e.
Apakah tingkat harga yang telah
ditetapkan memengaruhi nilai break even atau tidak.
Keunggulan utama kurva
break even adalah kita dapat memperoleh kurva yang cukup sederhana untuk
berbagai informasi yang berhubungan dengan biaya. Misalnya, kurva tersebut
dapat menunjukkan pengaruh jumlah output yang dihasilkan terhadap laba yang
diperoleh, jika unit harga telah ditentukan sebelumnya.
Kelemahan analisis break even
adalah analisis ini kurang dapat menjelaskan perlu tidaknya menambah atau
menghapuskan produk baru.
5.
Analisis Reliabilitas
Semua produk atau jasa selalu
terdiri atas system komponen komponen, seluruh komponen tersebut harus dapat
dioperasikan agar efektif. Kadang – kadang, produk atau jasa didesain dengan
ekstra komponen (subsystem) sehingga jika satu komponen gagal, komponen lainnya
dapat diaktifkan. Tipe desain ini dapat meningkatkan reliabilitas suatu produk
atau jasa karena dapat dipastikan seluruh system akan bekerja dengan baik.
BAB VII
KRITERIA KEBERHASILAN STRATEGI PADA ABAD KE-21
Keberhasilan
suatu strategi yang telah ditetapkan sangat ditentukan oleh seberapa besar
tingkat kesesuaian strategi tersebut dengan perubahan lingkungan, persaingan,
serta situasi organisasi. Berikut ini adalah pedoman dalam merumuskan strategi.
1.
Dalam kondisi posisi
persaingan yang kuat
Kriteria posisi yang
relative kuat dicerminkan oleh perusahaan yang :
a.
Tidak memiliki persaingan yang dapat
mendominasi pasar
b.
Memiliki pangsa pasar yang cukup
signifikan
c.
Memiliki sekurang-kurangnya produk yang
unggul dalam pangsa pasar
d.
Memiliki pangsa pasar yang terus
meningkat
e.
Memperoleh keuntungan sebagai pemimpin
pasar
f.
Memiliki pasar yang sangat kompetitif
g.
Memiliki posisi yang dilindungi,
misalnya oleh undang-undang anti monopoli.
2.
Membangun kekuatan kompetitif
Beberapa komponen kunci
tersebut adalah :
a.
Berkonsentrasi dalam bisnis yang dimiliki oleh
kekuatan perusahaan. Ini merupakan syarat untuk menang dalam persaingan
b.
Bermain dalam bisnis yang dipandang
kurang atraktif oleh pesaing
c.
Bermain dalam bisnis, tempat teknologi
yang digunakan perusahaan lebih unggul dibandingkan dengan teknologi pesaing.
d.
Bermain dalam pasar tempat perusahaan
anda dilindungi oleh paten atau kontrak dengan konsumen
e.
Konsentrasi dalam bisnis tempat anda
memiliki hubungan khusus dengan sumber bahan baku, distributor, konsumen atau
mendapat dukungan organisasi lain
f.
Bermain dalam bisnis, tempat anda
memiliki hubungan ke belakang maupun ke depan lebih baik dibandingkan dengan
yang dimiliki oleh pesaing.
3.
Risiko strategi pada
persaingan generic
a.
Risiko strategi bisnis kepemimpinan
biaya
-
Perusahaan memiliki risiko; peniruan
atau adopsi oleh pesaing, perubahan teknologi, adanya efisiensi biaya atas
dasar pendekatan yang berbeda
-
Hilangnya sentuha atau wawasan tentang
diferensiasi
-
Penerapan strategi biaya renda sering
menyebabkan masalah semakin lemahnya harga jual produk tersebut dalam segmen
yang sama.
b.
Risiko strategi bisnis diferensiasi
-
Peniruan produk atau adopsi oleh pesaing
-
Kesan konsumen mengenai pentingnya
manfaat diferensiasi
-
Hilangnya sentuhan atau wawasan
pendekatan biaya atau efisiensi
-
Semakin besarnya diferensiasi segmen
pasar
c.
Risiko strategi bisnis focus
-
Strategi focus mudah ditiru oleh pesaing
karena ;
·
Segmen pasar sasaran secara structural
menjadi kurang menarik, terutama karena erosi struktur pasar dan kebutuhan akan
produk tersebut berubah
·
Sasaran pasar pesaing menjadi lebih
lebar dan membanjiri pangsa pasar sehingga mempersempit perbedaan segmen. Selain
itu, kekuatan bersaing produk lini yang semakin lebar menjadi lebih kuat dalam
pasar yang sempit
-
Pendatang baru dengan strategi yang sama
akan semakin mempersempit segmen pasar yang sudah sempit.
4.
Taktik persaingan
bisnis
Taktik adalah suatu
perencanaan operasional yang secara spesifik menetapkan bagaimana suatu
strategi dapat diimplementasikan secara konkret dengan menyatakan kapan dan
dimana pelaksanaannya serta tindakan-tindakan operasional apa yang akan
dilaksanakan. Kegiatan taktik meliputi :
a.
Taktik waktu
Ø Perusahaan
bergerak cepat menjadi yang pertama, mendahului pesaing
Ø Perusahaan
bergerak belakangan, mengikuti dan memperhatikan tindakan pendahulunya
b.
Taktik Lokasi
Ø Menyerang
(Offensive)
A)
Menyerang dalam bentuk maneuver
melambung :
Kegiatan penyerangan
ini dilakukan dengan cara mencari kelemahan pangsa pasar pesaing
B)
Menyerang dalam bentuk pengepungan
Kegiatan penyerangan
ini bersifat mengepung lawan yaitu dengan cara memperluas produk lini dan
meningkatkan pelayanan di semua segmen pasar pesaing
C)
Menyerang dalam bentuk memotong
Kegiatan penyerangan
ini dimulai dengan melayani konsumen yang tidak terlayani oleh pesaing dalam
produk sejenis
D)
Menyerang Gerilya
Kegiatan penyerangan
ini dilakukan dengan cara bergerilya, yaitu menyerang di titik kelemahan pesaing
dan menghindari persaingan frontal. Penyerangan secara gerilya ini dilakukan
secra konsisten
Ø Bertahan
(Defensive)
A)
Melakukan kegiatan pembatasan
structural, seperti mempersulit masuknya pendatang baru atau mempersulit
mobilitas pesaing yang sudah ada
B)
Meningkatkan kemampuan pembalasan dengan
cara memperkenalkan kepada konsumen rencana-rencana perusahaan,
kekuatan-kekuatan produk lini, pasar sasaran dan sebagainya
C)
Mengurangi daya tarik industry, misalnya
dengan membuat pasar menjadi tidak menarik bagi pesaing. Contohnya, membuat
harga dipasar sedemikian rendah sehingga tidak menarik bagi pesaing
5.
Perencanaan strategi
fungsional
a.
Membangun kekuatan pemasaran
Beberapa karakteristik
dasar dari pasar juga sangat diperlukan demi suksesnya suatu bisnis
Ø Temukan
pasar yang mendukung nilai merek maupun perusahaan anda
Ø Temukan
pasar yang produk lininya lebih bervariasi daripada produk pesaing
Ø Temukan
pasar yang membuat anda menjadi pemimpin dalam hal harga atau
sekurang-kurangnya tidak ada yang memimpin harga dalam pasar
Ø Temukan
pasar yang memiliki harga bervariasi
Ø Temukan
pasar yang membuat anda tidak tergantung pada beberapa konsumen
Ø Temukan
pasar yang membuat anda dapat menciptakan produk dengan menggunakan system
distibusi secara optimal untuk industry yang bersangkutan.
b.
Membangun kekuatan produksi
Upaya membangun
kekuatan produksi yang penting demi berhasilnya strategi bisnis adalah;
Ø Menemukan
bisnis yang tidak ada pesaing untuk merencanakan penambahan kapasitas
Ø Membangun
fasilitas produksi lebih besar dibandingkan yang ada saat ini
Ø Mengoperasikan
produksi hingga mendekati tingkat kapasitas optimal
Ø Berusaha
membuat variable biaya manufaktur lebih rendah dibandingkan dengan pesaing
Ø Berusaha
bekerja dengan total biaya lebih rendah dibandingkan dengan pesaing
Ø Menemukan
alternative yang lebih menguntungkan untuk kapasitas yang berlebih
c.
Menggunakan kekuatan keuangan dan
manajerial
Berhasilnya suatu
bisnis dapat dilihat dari kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih. Hal
hal yang perlu diperhatikan untuk mencapai hal itu adalah :
Ø Membangun
system manajerial yang dapat mengantisipasi risiko
Ø Memiliki
ketersediaan modal, portofolio bisnis yang seimbang, dan posisi bersaing
Ø Memiliki
tim manajemen yang tangguh sehinga dapat mengantisipasi semua perubahan yang
terjadi.
BAB VIII
Kasus di Bidang Bisnis
1.
KASUS: Perusahaan Kontraktor PT COSTRUCT
1.Latar Belakang
1.1.Misi
PT COSTRUCT dalah sebuah perusahaan
dengan diversifikasi bidang usaha yang luas, meliputi jasa kostruksi,relaty dan
property, perdagangan dan industry,baik dalam skala nasional maupun
internasional.
Dalam
menjalankan usahanya, perusahaan ini senatiasa mengutamakan pretasi dan citra
baik,serta berusaha menjadi perusahaan yang termuka di bidangnya. Semangat
invasi serta penguasaan teknologi terus dipacu demi pertumbuhan dan
pengembangan usaha yang berkelanjutan yang menghasilkan produk-produk berupa
brang maupun jasa yang bermutu dan bernilai tinggi.
Sumber daya manusia (SDM) adalah asset
utama perusahaan untuk mencapai cita-citanya. Karena itu, pembinaan SDM
senatiasa menjadi perhatian utama setiap pimpinan unit kerja. Asas Kekeluargaan
dan kebersamaa adalah falasah kerja yang dihormati karena diyakini sebagai kunci
yang menentukan keberhasilan selama ini.Pelaksaan prinsip-prinsip manajemen dan
ekonomi peruahaan yang sehat merupakan ciri perusahaan yang senantiasa
mengutamakan kepuasaan pelanggan dengan menghasilakn barang dan jaa bermutu
tinggi. Sebagai perusahaan terkemuka di bidangnya, perusahaan ini juga selalu
berwawasan lingkungan serta berperan secara aktif sebagai pelaku pembangunan
untuk mewujudkan cita-cita bangsa dan Negara idnonesia.
1.2. Tujuan Perusahaan
Peluang-peluang usaha yang diperkirakan
akan terus meningkat dalam berbagai bidang dan persaingan yang juga kan semakin
ketat serta berskala global menuntut perusahaan untuk lebih berhati-hati dalam
menetapkan sasaran strategy lima tahun kedepan.
Bidang
Industri dan realti yang diharapkan sebagai bidang usaha dengan kemampuan
menghasilkan laba(KML) terbaik ditetapkan sebagai penunjang perolehan laba
perusahaan meskipun penjualannya masih relatif kecil. Pertumbuhan bidang-biang
usaha ini samngat dipengaruhi oleh ketersediaan dana karena sifatnya padat modal.
Bidang perdagangan terus ditumbuhka
secara moderat,karena meskipun KML-nya kecil, perputaran penjualan yang tinggi
dalam bidang ini dapat menunjang tercapainya Return on investement (ROI)yang
baik.
1.3. Kinerja
Pengukuran kinerja perusahaan, disamping
membandingnya padat modal. Bidang oerdagangan terus ditumbuhka secara
moderat,karena meskipun KML-nya kecil, perputaran penjualan yang tinggi dalam
bidang ini dapat menunjang tercapainya Return on investement (ROI)yang baik.
1.3. Kinerja
Pengukuran kinerja perusahaan, disamping
membandingkan dengan pesaing, juga membandingkan dengan hasil yang dicapai
tahun-tahun lalu.
1.4. Rentabilitas
Dalam
lima tahun trakhir,rata-rata ROI Mencapai 8,12%,sedangkan pesaing 954%, jadi
sedikit lebih rendah.
1.5. Likuiditas
Rasio lancar rata-rata sebesar 127,63%,
sedangkan pesaing 128,94% jadi sedikit lebih rendah.
1.6. Soln pesaing,
juga membandingkan dengan hasil yang dicapai tahun-tahun lalu.
1.4. Rentabilitas
Dalam lima tahun trakhir,rata-rata ROI
Mencapai 8,12%,sedangkan pesaing 954%, jadi sedikit lebih rendah.
1.5. Likuiditas
Rasio lancar rata-rata sebesar 127,63%,
sedangkan pesaing 128,94% jadi sedikit lebih rendah.
1.6. Solvabilitas
Rasio dicaai rata-rata sebesar 128,94%
sedangkan pesaing 125,52% jadi sedikit lebih baik.
Dalam Portofolio bisnis, perusahaan ini
lebihh dahulu melakukan diversifikasi usaha yang baik yang bersifat terpusat
maupun yang konglomerasi dari pada pesaingnya, seperti ke real estart yang
memiliki pasar dan produk yang sama sekali berbeda dibanding dengan jasa
konstruksi.
Biaya usaha semakin efisien selama 5
tahun terakhir(2X10-2X14), yaitu dari 7,33% menjadi 5,14% dari penjualan
bersih.
Debt Equit Rtio(DER) mengalami kenaikan
selama 5 tahun terakhir ini. Pada tahu 2X10 sebesar 76,5%naik menjadi 78,8%
pada tahun 2X14. Pada saat emisi obligasi 2X13 dalam perjanjian perwaliamanatan
rasio DER diabatsi 85% sehingga meskipun ada kenaikan namun masih jauh dibawah
batas ambang.
Time Interest Earned(TIE), yaitu rasio
yang mengukur kemampuan perusahaan membayar Bungan atas laba yang diperoleh,
masih menunjukan angka yang baik yaitu 2,55 X.
2. Analisis Lingkungan
2.1. Analisis Lingkunga
Eksternal
a.Lingkungan Makro
Arus Globalisasi dari berbagai aspek
(anatar lain, informas,kounikasi,budaya ekonomi dan perdagangan), perkembangan
teknologi serta munculnya blok-blok perdagangan dan iklim perdagangan bebas
abad-21 akan menimbulkan persaingan yang ketat dan kompleks dimasa-masa
mendatang menutut tersediaan sumber daya dan dana yang cukup memadai.
Perkembangan
teknologi modern memasuki berbagai dunia usaha terutama dalam bidang teknologi
modern memasuki berbgai dunia usaha terutama dalam bidang teknologi komunikasi
dan informasi.
Tahun
2X22 diperkirakan jumlah penduduk akan mencapai diatas 300 juta, sementara itu
jumlah angkatan kerja akan mecapai jumlah diatas 9 juta per tahun. Dalam
keadaan yang demekian,pertumbuhan ekonomi akan naik dan diperkirakan pendapatan
per kapita sampai dengan tahun 2X11 adalah US$.3000.-
b. Lingungan Mikro
Dengan menggunakan analisis strategi 5 P
dari Michael Porter, yaitu persaingan antara anggota industry,pemasok,
pendatang baru pembeli, dan produk pengganti akan diperlihatkan analisi dan situasi
industry perusahaan ini yang bisnis initinya adalah jasa konstruksi.
b.1. Persaingan
anatarindustri
dalam industry jasa konstruksi, pesaing
digolongkan ke dalam kelas A,B dan C. Kelas A menangani nilai proyek diatas Rp
1 miliar. gSedangkan jumlah peaing kelas B dan C yang tergabung dalam GAPENSI
mencapai sekitar 20.000 Perusahaan.
b.2. Pemasok
Pemasok Meliputi: Dana,
Material,subkontraktor,temaga kerja, dan alat-alat bera. Pemasok dan saat ini
mengalihkan sasarannya ke BUMN. Pemasok itu antara lain: bank,finance company
dan arranger yang bergabung dalam security company atau fund manager .
Material,
Subkontraktor, trnaga kerja dan alat berat selama ini cukup mudah untuk
memperolehnya, hanya semen yang perlu diperhatikan.
b.3. Pendatang baru
Rintangan untuk masuk ke dalam industri
konstruksi kelas A Cukup berat, Karena diperlukan akses modal yang besar,
penggunaan teknologi dan pengalam teknis.
b.4. Pembeli
Pelanggan jasa konstruksi dibagi 3
besar, yaitu pemerintah, BUMN dan swasta. Saat ini diharpakan menjadi investasi
diatas Rp.1000 trilyun dari ketiga pelanggan diatas. Atas dasar itu industry
konstruki terjadi booming. Dengan melihat kondisi makro bahwa mau tidak mau
infrastruktur,sarana produksi dan fasilits umum dibangun dalam rangka efisiensi
ekonomi nasional seperti yang ditargetkan dengan mengait ke AFTA dan APEC.
Dengan pinjaman yang tidak mengikat ini, pasokan teknologi bias dipilih
beberapa alternatif,local dan impor , impor bias dengan bebas kepada Negara
asal. Bowhrr saat ini lebih kritis dalam segala hal mengenai proyek.
b.5. Produk Pengganti
proyek-proyek berskala besar umumnya
diserahkan kepada kontraktor. Jadi jarang sekali bouwheer yang mengerjakan
sendiri sehungga posisi kontraktor disini kuat.
Untuk
tetap tumbuh dan berkembang,perusahaan jasa konstruksi harus mampu dalam hal
ini:
-
Penguasaan pasokan semen dan sumber dana
-
Keterampila lobi dan negosiasi ke
bouwheer
-
Pengusaan teknis dan teknologi
2.2. Analisis
Lingkungan Internal
a. Penjualan
Penjualan bersih perusahaan mengalami
peningkatan rata-rata sebesar 17,5% per tahun dalam periode 2X10-2X10,
sedangkan laba sebelumnya pajak terhadappenjualan rata-rata adalah sebesar
5,72%.
b. Pemasaran
Kontrak Proyek yang diperoleh dan
dihadapi perusahaan ini dibandingkan dengan anggaran pembangunan yang ada
rasionya meningkat seperti dibawah ini(dalam miliar rupiah) Sehingga
menghasilan marketshare yang cukup besar.
c. Sumber Daya Keuangan
Pada bulan April 2X14, Perusahaan ini
masuk pasar modal dengan emisi obligasi sebesar Rp50 miliar. Setelah listed
muai mengembangkan instrument pasar uag dan pasar modal seperti, pinjaman
promes berulang , anjak piutang, negotiable promesory notes, dan terakhir
medium term notes.
Project
financing secara turnkey project dirintis kembali pada jalan Tol
cileunyi-Nagreg, Dengan Modus:
-Perusahaan
ini membangun jalan tol selama 3 tahun dan harus sudah diresmikan pada tahun
Juni 2X21.
-
Penyandang dana adalah kredit Sindikasi bank yang dipimpin oleh Bank MANDIRI.
-
Setelah selesai pembangunan, proyek diserahkan ke jasa Marga untuk
dioperasikan.
-Perusahaan
ini mengangsur utama kredit ke Bank Mandiri.
d. Sumber daya manusia
Berbagai kegiatan yang dilakukan
berkaitan dengan peningkatan potensi sumber daya manusia adalah:
-
SDM perusahaan ini direktur melalui
seleksi ketat mulai tahun 2X11-an.
-
Memberikan beasiswa ke perguruan tinggi
dari tahun ketahun dengan anggaran yang terus meningkat.
e. Penelitian dan
Pengembangan dibidang
konstruksi, Penelitian dan pengembangan(litbang)diarahkan ke
Metode-metode kontruksi yang lebih baik dan efisien, serta materialbaru,
dibidang realti, pada konsp-konsep kawasan hunian yang ksas dan inovatif.
3. Anlisis SWOT
Berdasarkan analisi makro dan mikro akan
dirumuskan variable peluang dan ancaman. Rumusah variable adalah sebagai
berikut:
3.1 Kekutan
-
Pemasaran dan Market share perusahaan ini cukup besar
-
Pengusaan teknis an teknolsi menghasilakan produkrivitas SDM yang terus
Meningkat.
-
Kukuhnya SDM perusahaan ini yang dilandasi oleh
a).
GKM dan PMT dalam penanganan masalah produksi
b).
Budaya perusahaan yng dapat menyatukan persepsi SDM.
c).
Sertifikasi ISO 9000 diseluruh produk.
3.2. Kelemahan
a).
Struktur permodalan kurang mendukung, rasio modal luar terhadap equity mencapai
hamper 80%
b).
Program penelitian dan pengembangan usaha sebelum optimal
c).
Lobi dan negosiasi mempunyai keterbatasan.
3.3. Peluang
a).
Masuknya modal dan teknologi asing pada pasca free trade.
b).
Pemasok dana yang mengarahkan sasaran ke BUMN.
c).
PAsar jasa konstruksi yang tumbuh cukup besar.
3.4.
Ancaman
a).
Tingkat bunga BUMN masih tetap tinggi sektar 18%.
b).
Hai ini tidak menguntungkan terutama untuk investasi.
c).Pemasok
semen yang sering membuat langka semen dipasar.
4. Formulasi Strategi
4.1. Misi
1.mengusahakan
jasa konstruksi, realti dan property, perdagangan an industry dalam skala
nasional dan internasional, berorientasi pada pemupikan laba dan kepuasan
pelanggan
2.ikut
menciptakan kondisi andil dalam mencapai tujuan pembangunan.
3.mendayangkan
sumber daya dan dana yang tersedia nagi upaya pengembangan perusahaan yang
berkesinambungan demi terwujudnya cita-cita bangsa dan Negara.
4.2. Tujuan
1.
Meingkatkan pertubuhan penjualan sebesar 200%(dalam 5 tahun kedepan), dengan
memanfaatkan peluang usaha jasa konstruksi.
2.Meingkatkan
kemampuan menghasilkan keuntungan melalui pengembangan usaha industry dan
realti.
3.Meningkatkan
pengembangan pasar atau produk baru yang didukung oleh usaga perdagangan.
4.3. Alternatif
Strategi
1.
Menjalinkan kemitraan dengan pihak asing yang masuk keindonesia.
2.
Agresif dalam pemasaran dan pencarian sumber dana.
3.
Kontrak semen jangka panjang dengan delivery yang terjadwal.
4.
Go Public saham untuk memperbaiki struktur permodalan.
5.
Mempertajam program penelitian dan pengembangan.
6.
Membangun keterampilan lobi dan negosiasi proyek.
4.4. Kebijakan
Kebijakan
adalah batasan bagi organiasi dan atau pejabatannya dalam pengambilan keputusan
untuk mencapai sasaran yang telah ditetepkan.
a.
Pemasaran
b.
Produksi
c.
Sumber daya Manusia
d.
Sumber daya Keuangan
5.
Implementasi
5.1. Program
Program
ini dapat dijalankan apabila perusahaan diizinkan oleh pemeritah untuk
melalukan go public saham(initial public offering=IPO).
Dengan
IPO diharapkan tingkat keuntungan perusahaan dapat meningkat. Dari 2 skenario
IPO, yaitu pada tahun 2X17 dan 2X18, proyeksi laba perusahaan selama periode 5
tahun ke depan (2X17 – 2X21) dapat mencapai 35% dan 25% diatas laba yang
didapat tanpa IPO.
5.2. Anggaran
Untuk
menyelenggarakan emisi shm diperlukan anggran sebagai berikut untuk baiaya:
1.
Reevaluasi aktiva tetap(Appraisal)
2.
Konsultan hokum (legal)
3.
Administrasi dan dokumen ke BAPEPAM (termasuk prospectus)
4.
Iklan dan Publikasi ( Penyebarluasaan prospectus)
5.
Emisi ( termasuk untuk penawaran perdan, pencaatan di bursa efek penjamin emisi
dan wali amanat).
6. Total budget diestimasi 6% dari nilai
emisi.
5.3. Prosedur
a. Prosedur Internl
Langkah-Langkah
yang iperlukan untuk memproses IPO secara internal adalah :
1.
Proposal emisi saham dari biro keungan kepada direksi
2.
Persetujuam direksi.
3.
persetujuan dewan komisari pad RUPS.
5.
Reevaluasi aktiva.
6.
Konversi nilai nominal saham.
7.
Kerja sama, negosiasi dan perjanjian dengan: Penjamin emisi saham dan lembaga
dan profsi penunjang pasar dalam Modal rangka emisi saham.
8.
Penjauan emisi saham ke BAPEPAM.
b.
Prosedur EKternal
langkah-langkah
pengajuan permohonan emisi saham kepada BAPEPAM adalah sebagai berikut:
1.
Mengajukan pernyataan pendaftran dan dokumen pendukungannya.
2.
Menyebrluaskan prospectus kepada umum atau calon pembeli.
3.
Masa Penawaran umum.
4.
Pencatatan saham yang tekah ditawarkan dalam rangka penawaran umum pada bursa
efek.
5.
Memenuhi kewajiban sebagai emiten sesuai dengan peraturran perundang-undangan
yang berlaku.
KESIMPULAN
Analisis
perencanaan strategi adalah kegiatan intelektual untuk memformulasikan kegiatan
kegiatan yang bersifat strategis, sehingga dengan kondisi atau informasi yang
diperoleh dari suatu kasus, tindakan manajemen yang tepat dan sesuai dapat
ditentukan. Analisis kasus untuk perencanaan strategis ini penting bagi setiap
pengambil keputusan. Karena itu penguasaan teori, penggunaan alat analisis atau
model-model kuantitatif, pemahaman mengenai riset pasar, dan system pengambilan
keputusan sangat diperlukan. Beberapa waktu yang lalu, kita percaya bahwa
konsumen begitu loyal pada pasta gigi Pepsodent, mi instan indomie, air putih
aqua, dan seterusnya. Pada abad ke-21 nanti, dengan semakin berkembangnya
berbagai jenis produk dan merek, peningkatan impor, perdagangan bebas,
pemberian kupon berhadiah, undian, peningkatan kualitas mulai dari produk
sampai pelayanan, loyalitas turun separonya.
Selain
itu, terjadi perubahan secara besar-besaran terhadap system penjualan, promosi
dan pembayaran dengan semakin meningkatnya jaringan internet dan media TV
sebagai tempat transaksi pembelian maupun pembayaran. Analisis kasus
perencanaan strategi adalah mengetahui masalah yang terjadi, kemudian memilih
alat analisis yang tepat dan sesuai, dan selanjutnya memformulasikan tindakan
konkret untuk memecahkan masalah itu. Dengan demikian, tidak ada jawaban yang
benar atau salah. Jawaban yang benar akan dijawab oleh waktu: apakah jawaban
pilihan alternative yang dipilih tersebut memang sesuai dengan perencanaan,
atau tidak.
Klik disini untuk mendownload file : https://drive.google.com/file/d/1c43W-li5o9PyyoirWheZsy_V9AvEaTxC/view?usp=sharing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar