EVALUASI BISNIS PROSES PADA PELATIHAN DAN MANUFAKTUR
Dr. Muljadi Thio, Mayvitia Vegaliu
ABSTRAK
Sebuah proses bisnis terdiri dari serangkaian kegiatan yang
dilakukan dalam koordinasi dilingkungan organisasi dan teknis.Fungsi dari kegiatan proses bisnisdilakukan untuk tujuan-tujuan
bisnis yang dibuat. Dalam proses bisnis terdapat proses pelatihan,
pelatihan adalah sebuah proses mengajar keterampilan
yang banyak dibutuhkan oleh para karyawan baru dan lama untuk melakukan pekerjaannya
masing-masing.
Terdapat
pula proses bisnis dalam perusahaan manufaktur yang terdiri dari Proses
Procurement, In Out Inventory, Proses Produksi, Penjualan dan Pemasaran, Administrasi
dan Umum, akuntansi dan
Keuangan.
A.
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Pelatihan merupakan kewajiban
perusahaan dan semua pihak yang terkait dalam pengembangan dan perencanaan
usaha. Hal ini dikarenakan dengan diadakannya pelatihan, maka perusahaan
melakukan investasi jangka panjang terhadap pengembangan nilai yang dimiliki
perusahaan. Melalui adanya pelatihan, perusahaan dapat mengembangkan serta
menambah pengetahuan dan keterampilan karyawan sehingga dapat semakin
mengefisiensikan dan mengefektifkan kinerja karyawan.Penilaian atas pelaksanaan
pekerjaan yang dilaksanakan karyawan atau sering disebut juga sebagai penilaian
kinerja atau penilaian prestasi juga mutlak dilakukan untuk melihat sampai
sejauh mana keberhasilan pelatihan dan prestasi karyawan tersebut.Menurut
Hasibuan, (2001:93) prestasi kerja adalah sesuatu hasil kerja yang dicapai
seseorang dalam melakukan tugasnya yang dibebankan kepadanya yang didasarkan
pada kecakapan, pengamatan,kesungguhan serta waktunya. Pelatihan atau training dimaksudkan
untuk memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah laku,keterampilan dan pengetahuan
dari karyawannya sesuai dengan keinginan perusahaan . Dengan demikian pelatihan
harus dilakukan secara terus menerus untuk memperbaiki kinerja dan prestasi karyawan.Hasil-hasil
tersebut perlu dikaitkan dengan tujuan program yang membantu karyawan yang dilatih
untuk memahami tujuan program.Pelatihan adalah proses secara sistematis mengubah
tingkah laku pegawai untuk mencapai tujuan organisasi.
Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan
yang kegiatannya membeli bahan baku kemudian mengolah bahan baku dengan
mengeluarkan biaya-biaya lain menjadi barang jadi yang siap untuk di jual.
Dalam akuntansi, persediaan merupakan barang-barang yang dimiliki perusahaan
dengan tujuan untuk dijual, dan persediaan dapat terbagi menjadi tiga yaitu
persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Persediaan merupakan
harta perusahaan yang digunakan untuk melakukan transaksi penjualan.Kegiatan
operasional yang dilakukan oleh perusahaan saat ini sangatlah banyak, maka
semakin banyaknya kegiatan yang dilakukan semakin banyak pula permasalahan yang
akan dihadapi.Permasalahan yang kemungkinan akan terjadi adalah pada elemen
organisasi yang sangat terbatas sehingga satu orang mengerjakan lebih dari dua
pekerjaan, kesalahan pencatatan ketika pembelian dan penerimaan bahan baku
hingga pencatatannya pada bagian persediaan. Permasalahan pada suatu perusahaan
sebaiknya harus dicegah ataupun diminimalisir, yaitu dengan cara pengadaan pengendalian
yang sesuai pada kegiatan operasional perusahaan.
1.2
Rumusan masalah
1.
Apa itu
pelatihan?
2.
Bagaimana alur
proses pelatihan pada bisnis proses?
3.
Apa itu
perusahaan manufaktur?
4.
Bagaimana proses
bisnis dalam perusahaan manufaktur?
1.3
Tujuan Penulisan
1.
Mengetahui apa
itu pelatihan
2.
Mengetahui bagaimana
alur proses pelatihan pada bisnis proses
3.
Mengetahui apa
itu perusahaan manufaktur
4.
Mengetahui bagaimana
proses bisnis dalam perusahaan manufaktur
B. PEMBAHASAN
Alur
Proses Pelatihan pada
Bisnis Proses
Menurut ahli MSDM Gary Dessler, Training atau Pelatihan
merupakan sebuah proses mengajar keterampilan yang banyak dibutuhkan oleh para karyawan
baru dan lama untuk melakukan pekerjaannya masing-masing.
Berdasarkan definisi atau pengertian Training atau pelatihan
tersebut, dapat diartikan bahwa pelatihan tidak hanya dilakukan saat penerimaan
karyawan baru, akan tetapi juga harus dilakukan saat karyawan tersebut akan melaksanakan
pekerjaan baru yang nantinya akan ditugaskan terhadapnya dan untuk karyawan
yang telah lulus training akan tetapi pada kenyataanya masih selalu saja melakukan
kesalahan dalam setiap pekerjaannya (dilatih ulang atau proses re-training).
MANFAAT
PELATIHAN
-
Meningkatkan kuantitas dan produktivitas
-
Mengurangi waktu belajar yang diperlukan karyawan untuk
mencapai standar kinerja yang dapatd iterima
-
Membentuk sikap loyalitas dan kerjasama yang lebih menguntungkan
-
Memenuhi kebutuhan perencanaan sumber daya manusia
-
Mengurangi frekuensi dan biaya kecelakaan kerja
TUJUAN
PELATIHAN
-
Memperbaiki kinerja
-
Memutakhirkan keahlian para karyawan sejalan dengan kemajuan
teknologi
-
Mengurangi waktu pembelajaran bagi karyawan baru agar
kompeten dalam pekerjaan
-
Membantu memecahkan masalah operasional
-
Mempersiapkan karyawan untuk promosi
-
Mengorientasikan karyawan terhadap organisasi
-
Memenuhi kebutuhan pertumbuhan pribadi
Tahap-tahap
dalam Training (Pelatihan) adalah sebagaiberikut :
1.
ORIENTATION (Orientasi).
Tujuan dari orientasi adalah agar setiap karyawan baru dapat mengetahui
dan memahami betul tentang berbagai informasi dari latar belakang perusahaan dan
produksi.
Isi dari orientasi
ini diantaranya adalah :
• Segala informasi yang berhubungan tentang
benefit atau keuntungan yang nantinya akan didapatkan oleh para karyawan tersebut.
• Pekerjaan-pekerjaan dan hal-hal rutin lainnya.
• Tentang struktur organisasi perusahaan dan segala operasionalnya.
• Kebijakan dari perusahaan dan slogan-slogan apa saja dari perusahaan
tentang kualitas, lingkungan, visi dan misi perusahaan.
• Sistem-sistem yang terdapat dalam perusahaan sepert (ISO,
SMK3, TS, ROHS, GREEN PARTNER) dan lain-lain.
• Berbagai peraturan-peraturan dan disiplin yang diterapkan oleh
perusahaan.
• Keamananan dan keselamatan kerja dalam pekerjaan.
• Pengenalan tentang berbagai fasilitas dari perusahaan.
2. TRAINING PROCESS (ProsesPelatihan/Training).
Training atau pelatihan merupakan suatu proses mengajar karyawan
baru agar mendapatkan kemampuan dasar (basic skill) yang nantinya akan mereka butuhkan
dalam mengerjakan segala tugas atau pekerjaan mereka.
Terdapat
lima macam proses yang harus dilakukan dalam menyediakan materi training ini, diantaranya
adalah :
1. Menganalisis segala kebutuhan seperti :
Identifikasikan kebutuhan pelatihan dan identifikasi tujuan serta criteria dari
pelatihan.
2. Merancang Instruksi untuk pelatihan seperti :
Membuat konten training program seperti jadwal training, manual bahan training,
bahan-bahan untuk workshop.
3. Validasi.
Mempresentasikan terlebih dahulu segala konten training dari program tersebut terhadap
group yang lebih kecil agar dapat mengetahui apakah penyajian Materi training
sudah cocok dan valid (untuk melakukan percobaan atau try out).
4. Implementasikan program dari Training.
Melakukan training actual terhadap para karyawan baru yang sudah ditargetkan.
5. Evaluasi Training.
Melakukan penilaian terhadap program-program training apakah sudah berhasil atau
gagal.
Berikut ini
adalah beberapa cara bagaimana untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam melakukan
training/pelatihan :
a. Usahakan agar membuat semirip
mungkin pada situasi training/pelatihan dengan situasi sebenarnya dari pekerjaan
mereka nanti.
b. Menyediakan sarana dan prasarana praktek
yang cukup memadai.
c. Memberikan label
atau mengidentifikasi dari setiap fitur untuk mesin atau langkah-langkah dalam prosesnya.
d. Memberikan arahan terhadap para peserta
training/pelatihan agar dapat memperhatikan
segala aspek penting dari pekerjaan.
e. Menyediakan berbagai informasi
agar para peserta training /pelatihan memiliki persiapan yang
sangat cukup saat mereka sedang mengerjakan tugas/pekerjaan yang benar-benar nyata.
3. On the
Job Training (OJT).
OJT (On the Job Training) merupakan salah satu metode training
dengan langsung mengajarkan terhadap para karyawan baru tersebut pada pekerjaan yang
sebenarnya.
Langkah-langkah dalam proses
OJT adalah sebagai berikut :
1. Mempersiapkan Karyawan baru yang
nantinya akan dilatih.
2. Mempersiapkan Pekerjaan yang
nantinya akan dilakukan oleh karyawan baru tersebut.
3. Melakukan percobaan-percobaan untuk melakukan pekerjaan masing-masing seperti
:
•
Mengajarkan dan menerangkan setiap langkah demi langkah secara pelan-pelan.
• Melakukan perbaikan apabila terjadi kesalahan.
• Menjalankan pekerjaan mereka seperti biasanya.
• Jangan membiarkan karyawan baru tersebut untuk melakukan pekerjaan mereka sendiri.
4. Melakukan Follow up.
a.
Mengidentifikasikan Karyawan mana saja yang seharusny amembutuhkan bantuan.
b.
Memperbaiki kesalahan-kesalahan mereka sebelum menjadi sebuah kebiasaan.
c. Mengurangi pengawasan secara bertahap,
kemudian memeriksa hasilnya (kualitas dan kuantitasnya) dari waktu ke waktu.
d. Pujilah mereka bagi yang
sudah melakukan pekerjaan-pekerjaannya dengan baik.
e. Mendorong mereka untuk melakukan pekerjaan agar
dapat mencapai standar kualitas dan kuantitas yang terbaik.
PROSES
BISNIS DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR
1 .
Proses Procurement
Salah satu proses bisnis dalam perusahaan manufaktur adalah Procurement.
Ini adalah proses bisnis yang
berkaitan dalam pengadaan barang dan kebutuhan lainnya dalam membantu kelangsungan usaha.
Bukan sekedar raw material atau bahan mentah saja,
tetapi termasuk juga spare part, alat medis, alat pembersih, kebutuhan gedung,
kebutuhan karyawan, alat-alat pertukangan, dan bahan -
bahan serta komponen-komponen lainnya.
Proses ini menuntut kelengkapan sekaligus efisiensi dan efektivitas dalam pemilihan barang-barang tersebut.
2
.
In Out Inventory
Salah satu proses bisnis dalam perusahaan manufaktur adalah In
Out Inventory. Mengingat proses bisnis yang
melakukan pengolahan bahan mentah menjadi produk siap pakai,
otomatis akan terdapat banyak barang atau material yang keluar masuk perusahaan. In
Out Inventory adalah proses bisnis yang
menangani keluar masuknya barang-barang tersebut, hal yang
menjadi kunci adalah kontrol terhadap aliran barang tersebut.
3
.
ProsesProduksi
Salah satu proses bisnis dalam perusahaan manufaktur adalah proses produksi. Fungsi proses produksi adalah pembuatan bahan baku sehingga menjadi barang jadi dan bisa dijual kepada konsumen. Dalam praktiknya terdapat pembagian divisi
yang lebih luas sesuai dengan kebutuhan industrinya.Misalnya saja divisi PPIC (Production
Planning and Inventory Control) danjuga QC (Quality Control).
4
.
Penjualan danPemasaran
Salah satu proses bisnis dalam perusahaan manufaktur adalah proses penjualan dan pemasaran.
Fungsi yang digunakan untuk mencapai tujuan dari proses produksi dan menjual hasilnya,
tujuannya untuk mendapatkan keuntungan. Misalnya biaya untuk melakukan pemasaran seperti biaya promosi,
biaya angkutan, biaya sewa gudang,
dan biaya gaji karyawan saat karyawan melakukan promosi produk.
5
.
Administrasi dan Umum
Salah satu proses bisnis dalam perusahaan manufaktur adalah proses administrasi dan umum.
Fungsi dari kegiatan manufaktur yang ada hubungannya dengan penentuan kebijakan,
pengarahan, dan juga pengawasan supaya kegiatan yang
sedang berjalan lebih efektif dan efisien.Misalnya dalam kegiatan ini terdapat biaya seperti biaya akuntansi,
biaya personalia, biaya gaji karyawan, dan lain-lain.
6
.
Akuntansi dan Keuangan
Salah satu proses bisnis dalam perusahaan manufaktur adalah akuntansi dan keuangan.
Akuntansi dan keuangan memastikan bahwa keuangan sebuah badan usaha sehat dan mampu untuk memenuhi kebutuhan produksi,
sekaligus kontrol terhadap hutang.Selain itu, seorang akuntan khususnya, memiliki kewajiban untuk mengatur pajak
yang harus dibayarkan oleh perusahaan kepada pemerintah.
Kesimpulan
1.
Berdasarkan definisi atau pengertian Training
atau pelatihan tersebut, dapat diartikan bahwa pelatihan tidak saja dilakukan
saat penerimaan karyawan baru, tetapi juga dilakukan saat karyawan tersebut
akan melakukan pekerjaan baru yang akan ditugaskan kepadanya dan untuk karyawan
yang telah lulus training tetapi pada kenyataanya masih terus melakukan
kesalahan dalam pekerjaan (dilatih ulang atau re-training)
2.
Proses manufaktur adalah penambahan dan
pengaplikasian bahan fisik maupun kimia untuk merubah bentuk geometri
bahan atau penampilan permukaan dalam pembuatan komponen suatu
produk. Proses manufaktur membutuhkan komponen-komponen sedrehana untuk
diproses sehingga menjadi barang yang lebih kompleks. Misalnya kompoen
seperti baut, mur, plat besi an lain-lain yang meripakan komponen dasar
yang dapat dirakit menjadi komponen lebih rumit dan mempunyaoi nilai yang
lebih besar da berguna.